1. Siam Center dan Siam Paragon
Di Mall Siam ini ada food court Food Republic dan juga musola. Sehabis dari Madame Tussaud bolehlah mampir untuk makan dan solat dulu di sini. Sebenernya di Food Republic yang ada di lantai 4 Siam Center ini saya ga melihat gerai yang secara eksplisit menunjukkan logo halal di depan gerainya. Namun, saya bertanya ke petugas di sana, dimana saya bisa menemukan makanan halal? Menurut arahannya, saya bisa nemu makanan halal di gerai yang menjual makanan Melayu-India. Maaf, saya lupa nama tempat makannya. Tapi, yang jelas kalau berkeliling gerai di sana bisa kelihatan kok kedainya dengan jelas, karena tempat makan itu setau saya satu-satunya yang menjual makanan kari. Di gerai itu ada banyak pilihan makanan berbumbu warna kuning. Ada ikan, daging sapi, daging ayam. Sudah lengkap dengan nasi. Saat itu saya memesan yellow rice with tuna seharga 70 baht.
Yellow rice with tuna in Food Republic |
2. MBK
Salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bangkok ini bisa dibilang jadi 'surga' belanja buat mereka yang shopaholic. Namun, selain itu di sini juga ada fasilitas musolanya, loh... Di food court-nya yang bernama The Fifth Food Avenue juga menyediakan makanan halal. Untuk musola di MBK ada di lantai 6. Letaknya deket pintu ke arah parkiran mobil, di sebelah kiri.
Beda dengan musola di Siam Paragon yang letak solatnya cukup berjarak dengan pintu masuk musola, di MBK ini pintu langsung mengarah ke tempat solat. Pintu masuk wanita dan pria dipisah, tempat solatnya juga dipisah oleh sekat. Begitu juga dengan tempat wudhunya. Jadi ga perlu ngerasa risih, hehehe.
Nah, turun satu lantai dari musola ada The Fifth Food Avenue di lantai 5. Lokasinya ada di sisi berlawanan dari musola. Jalan terus aja, lalu turun satu lantai. The Fifth Food Avenue ada di ujung jalan. Ada petunjuk arahnya juga kok kalau mau kesana. Nah, di foodcourt ini ada 3 tempat makanan halal, yaitu menu masakan Indonesia di Jimbaran Bali (ada Nasi Bali dan Nasi Goreng di sini), menu Timur Tengah di Ali’s Arabic Cuisine (e.g: kebab) dan menu Thailand di Thai Muslim (e.g: Tom Yam).
Tom Yam and Thai Ice Tea :d |
3. Ban Oou Mosque
Waktu saya sampai di sana, jalanannya gelap karena udah sekitar jam 8-an. Agak ngeri dan takut nyasar sebenernya karena ngerasa belum nemu masjid yang dimaksud. Sampai akhirnya ngeliat ada bangunan di sebelah kiri yang kelihatan seperti masjid (ngeliat dari deretan rak sepatu dan bangku-bangku panjang didalamnya). Ga keliatan atapnya bentuk kubah (seperti umumnya masjid) atau ga, karena ga terlalu merhatiin. Saya pun memutuskan untuk masuk dan ternyata bener itulah Ban Oou Mosque.
Teras masjid. Gambar nge-blur karena masjid udah mau dikunci |
Ohya yang patut diperhatikan juga sepertinya masjid ini tidak selalu dibuka sampai larut malam. Buktinya pas saya sedang solat Isya tetiba lampu-lampu masjid mulai dimatiin satu per satu, padahal itu masih jam 8. Waakkkksss... Solat rakaat terakhir mulai ga konsen karena takut dikunciin di dalem, heuheu. Namun, entah akhirnya penjaga masjid ngeh saya masih di dalam atau karena alasan lain, dia nunggu di depan pintu masuk ruang solat. Pas udah selesai solat saya langsung keluar dan nyengir ke penjaga masjid, hehehe. Pas saya lagi pake sepatu di luar ternyata bener ruangan masjid langsung dikunci, pfiuh.
4. Central Festival Pattaya
Sebelumnya saya udah sempet browsing soal masjid dan makanan halal di Pattaya. Sebagian besar merekomendasikan tempat yang ada di South Pattaya Road. Untuk ke sana bisa naik songthaew, ojek, atau taksi. Tapi karena waktu saya terbatas di Pattaya dan setelah dari Mini Siam hanya ingin menyusuri pantai lalu balik ke terminal, maka saya memutuskan untuk ga ke daerah South Pattaya Road yang terletak berlawanan dengan terminal bis yang ada di North Pattaya Road.
Sempet bingung mau nyari tempat solat dimana di sekitaran pantai Pattaya. Untung nemu brosur Central Festival di Mini Siam. Saat saya ngeliat tersedia fasilitas musola, saya pun langsung meluncur ke sana. Saya ga memperhatikan apakah di sana ada restoran yang menyajikan makanan halal, secara uang udah menipis. Lagipula masih ada bekal roti dari Jakarta, masa iya rotinya dibawa balik lagi :p.
Bagian depan prayer room |
Awalnya saya ragu musolanya dikunci karena keliatan gelap. Tapi setelah saya dorong pintunya bisa dibuka. Alhamdulillah. Ternyata lampu di prayer room memang harus dimatikan kalau tidak ada yang menggunakan. Di bagian dalam pintu musola ada pengumumannya. Setelah saya masuk dan menyalakan lampu, pendingin ruangan langsung berhembus. Sepatu bisa ditempatkan di rak sepatu yang sudah disediakan di dekat tempat wudhu.
Bagian dalam prayer room |
Eniwei, dalam perjalanan ini saya jadi melihat betapa pemerintah Thailand begitu menyiapkan diri dalam menyambut wisatawan muslim. Walau prayer room seadanya tapi kemudahan akses itulah yang menarik minat saya sebagai seorang muslim untuk berkunjung ke Thailand. I'd heard about their services for muslim tourists before, and I want to see it myself. In the end, I'm pretty satisfied with it. :)
No comments:
Post a Comment