Friday, 9 May 2014

Europe On Screen 2014 - 1st Weekend




 EOS Header
Pertama kali liat iklan event Europe On Screen (EOS) 2014 di salah satu majalah digital langsung membuat mata saya terbelalak. Nonton film gratis? Yang ga bakal ada di bioskop, kecuali acara festival film? Udah gitu film-film berkualitas yang jadi nominasi Oscar dan menangin banyak penghargaan? Siapa yang ga mau cobaaaa???

Saat itu juga saya langsung buka google dan cari tau soal event itu. Langsung ngiler pas liat jadwal-jadwal film yang nampang di websitenya: europeonscreen.org. I HAVE TO WATCH ALL OF THOSE MOVIES!!! (Ngimpi sih, secara hari kerja ga mungkin nonton -_-). Jadilah saat itu juga langsung menetapkan film-film apa aja yang mau ditonton di weekend pertama (2-3 Mei 2014).

Pilihan di hari pertama (2 Mei) jatuh ke film-film yang diputer di Erasmus Huis, yaitu Ernest et Celentine, Walesa: Man of Hope, The Gilded Cage dan The Pirates! Band of Misfits. Saya memang sengaja memilih film-film yang diputer di satu tempat aja, jadi ga usah rempong ngejar-ngejar film di tempat lain. FYI, venue yang jadi tempat nonton EOS ga cuma di Erasmus aja, tapi juga di Goethe Haus, Institut Francais Indonesia, Istituto Italiano di Cultura, Taman Kodok, dan di Universitas Tarumanegara.

Eniwei, saat di hari pertama itu, saya dateng telat. Udah rada kuatir ga akan kedapetan tiket. Secara itu kan film gratisan ya, bo... Alhamdulillah, masih dapet tiket. Dan pas masuk ke dalem ternyata baru 3/4 kursi yang keisi. Mungkin ga banyak yang nonton karena Ernest et Celestine itu adalah film kartun, hehehe...

Nah..di hari kedua (3 Mei) saya memutuskan untuk ngendon di Goethe Haus untuk nonton 3 film: Alfie The Little Werewolf, Klitschko, dan Final Cuts-Ladies and Gentlemen. Sebenernya pengen lanjut nonton Philomena, tapi diurungkan karena di hari Senin saya ada liputan pagi. Naahh... cerita selanjutnya adalah mengenai tujuh film yang saya tonton pas weekend kemaren, yaaa... Here we go...

1. Ernest et Celestine 
 Film ini mengisahkan tentang persahabatan antara beruang dan tikus bernama Ernest dan Celestine. Walau pendapat awam mengatakan bahwa beruang dan tikus itu ngga akan bisa akur dan temenan, Ernest dan Celestine membuktikan hal sebaliknya. Against all odds, Ernest dan Celestine malah jadi teman baik dan saling care satu sama lain. Ngeliat film ini saya jadi kangen sama temen-temen saya...:)
- Best Animated Film Cesar Awards 2013
- People's Choice Award Dubai International Film Festival 2013
- Oscar 2014 Nominee for Best Animated Feature


2. Walesa: Man of Hope
WALESA: MAN OF HOPE
Best Actor at Chicago International Film Festival 2013
Bridging the Borders Award at Palm Springs International Film Festival 2014
Lech Walesa adalah seorang buruh yang menjadi politikus di Polandia. Pemenang Nobel Perdamaian tahun 1983 ini sangat vokal dalam menyuarakan aspirasi kaum pekerja. Walau dapat tekanan dari pemerintah, dipenjara dan diinterogasi berkali-kali, semangatnya tak pernah padam. Menurut saya, hal itu tak terlepas dari dukungan keluarga terutama istrinya, Danuta. Seperti saat Lech akan ditangkap oleh pihak pemerintah, atau ngotot ikut demonstrasi, istrinya tetap ada di samping Lech. Ngeliat dukungan si Danuta terhadap suaminya, saya salut banget sama dia. Ngga heran kalo Lech juga jadi sangat mencintai istrinya yang pengertian. Salah satu adegan mereka yang saya suka adalah waktu rumah mereka dipenuhi dengan aktivis dan Danuta mulai ngerasa jengah dengan banyak orang yang berkumpul di rumah dan mengusir mereka keluar. Lech langsung buat tulisan di selembar kertas "THYPUS" buat ditempel di depan pintu rumah, supaya orang-orang ngga pada masuk ke rumah :D. Film yang diawali dengan interview antara wartawan terkenal Eropa, Oriana Fallaci dengan Lech Walesa ini cukup memberikan insight mengenai kondisi perjuangan politik Polandia di era 1970-1980an. 

3. The Gilded Cage
THE GILDED CAGE
Audience Award European Film Awards 2013
Best Feature Film 
Nominee at Sao Paulo International Film Festival 2013
 Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga berdarah Portugal yang telah lama tinggal di Paris. Kisah seru di film ini dimulai ketika sang orangtua mendapat warisan perkebunan anggur, namun dengan syarat mereka harus tinggal di Portugal agar warisan itu sah menjadi milik mereka. Padahal, dua anak mereka sudah betah tinggal di Paris karena lahir dan besar di kota mode itu. Sementara, sang orangtua sebenarnya juga sudah punya pekerjaan yang mapan dan sangat dipercaya oleh bos-bos mereka. Kegalauan yang dirangkum dalam The Gilded Cage ini cukup memberikan tawa setelah sebelumnya nonton film yang agak serius, hehehe. Yang jelas, terlepas dari adanya warisan yang dipertaruhkan di sana, tetap ngga akan ada yang bisa menggantikan ikatan batin seseorang dengan tanah kelahirannya.

4. Pirates! Band of Misfits
THE PIRATES! BAND OF MISFITS
2013 Oscar Nominee for Best Animated Feature
Pirates! Band of Misfits merupakan film tentang kapten pembajak bernama Pirate Captain (iya emang itu namanya), yang sempat kehilangan kepercayaan diri karena selalu diremehkan oleh pembajak-pembajak lainnya. Inti cerita film ini bermula ketika ia bertemu dengan ilmuwan bernama Charles Darwin, yang mengatakan bahwa hewan peliharaan sang kapten: Polly adalah burung Dodo. Padahal, selama itu Captain Pirate mengira Polly adalah burung nuri, hahaha. Lalu karena mendengar ada pagelaran Scientist of The Year di London, Darwin, Captain Pirate dan krunya pun langsung menuju ke sana demi mendapatkan hadiah. Secara, burung Dodo kan saat itu udah dianggap punah ya, bo. Walaupun ratu Inggris saat itu, Queen Victoria sangat benci dengan perompak, itu ngga menghentikan langkah Captain Pirate demi mendapatkan hadiah dan gelar Scientist of The Year. Maka, dimulailah petualangan Captain Pirate dan krunya di tengah-tengah kota London.

5. Alfie, The Little Werewolf
ALFIE, THE LITTLE WEREWOLF
Best Children's Film (Tallin Black Nights Film Festival 2012)
& Best Audience Golden Film Award The Netherlands 2011


Alfie yang dicampakkan oleh orang tuanya diasuh oleh sebuah keluarga baik hati yang menemukan Alfie di depan pintu rumah mereka. Ngga disangka saat usia Alfie menginjak tujuh tahun, dia bisa berubah menjadi manusia serigala. Awalnya Alfie - yang selalu bersikap ramah dan dianggap nerd - sulit nerima perubahan itu, tapi perlahan bisa menerima sisi lain dari dirinya. Semua itu berkat dukungan dari keluarganya yang mau menerima Alfie apa adanya. Eniwei, selain ini adalah film keluarga yang bisa ditonton siapa aja, film ini juga cukup kocak karena kelakuan bokapnya Alfie yang aneh bin ajaib, hehehe... 

6. Klitschko
KLITSCHKO
Best Documentary Romy Gala, Austria 2012
Sebenarnya yang membuat saya terdorong menonton film ini adalah rasa penasaran ketika beberapa minggu lalu membaca berita politik soal kondisi di Ukraina dan salah satu alineanya menyebutkan tentang Vitali Klitschko, petinju profesional yang kini berkarir sebagai politikus. Maka, rasanya sayang untuk melewatkan film ini. Klitschko merupakan film dokumenter yang menceritakan perjalanan dua petinju bersaudara asal Ukraina, Vitali dan Wladimir Klitschko. Awalnya Vitali yang terjun ke ring tinju, lalu diikuti oleh adiknya Wladimir. Perjalanan hidup mereka dari kecil sampai perjuangan saat meniti karir di dunia pertinjuan dikupas di sini. Mulai dari gimana mereka harus berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti ayahnya yang seorang tentara, perjalanan mendaki demi mendapat pengakuan dunia internasional sebagai petinju kelas berat yang disegani, masa kelam karir mereka, sampai bagaimana mereka bangkit kembali dari titik terendah itu.

Saya suka banget dengan apa yang dikatakan oleh Vitali saat menceritakan 'kejatuhan' karirnya. Saat itu dia baru saja mengundurkan diri di tengah pertandingan tinju melawan Chris Byrd karena cedera bahu, but most of the people said that he's a wimp because of that. Kepercayaan diri Vitali pun berada di titik paling bawah dalam hidupnya. Namun perkataan dari Max Schmelling (another boxer) membangkitkan semangatnya. Kira-kira kutipannya begini (seinget saya): You could hit rock bottom countless times, but the important thing is you never stay there. Jadi intinya mungkin saja kita akan menghadapi titik terendah dalam hidup, tapi yang penting adalah kita tidak berkubang didalamnya. Kita harus langsung bangkit dan semangat jalani hidup. Mendengar dorongan semangat itu, gambaran kekerasan dalam pertandingan tinju yang saya lihat sebelumnya langsung menguap. Setelah karir dua bersaudara Klitschko ini sempat menurun, mereka pun kembali lagi dengan kekuatan penuh demi mewujudkan mimpi mereka untuk menjadi dua bersaudara pertama yang memenangkan gelar juara dunia secara bersamaan. And they did it in 2008. Walau keluarga dan orang sekitarnya bilang kepada Klitschkos untuk menyerah saja, tapi Vitali dan Wladimir malah terus berjuang untuk mencatat sejarah baru tersebut. Jadi...Intinya adalah terus yakin dan kerja keras demi mewujudkan mimpi.

7. Final Cut - Ladies & Gentlemen
FINAL CUT – LADIES & GENTLEMEN

Film ini merupakan kolase potongan-potongan lebih dari 500 film, mulai dari film hitam putih-bisu di era yang entah kapan sampai film teranyar, Avatar. Saat membaca sinopsis filmnya di website Europe On Screen membuat saya penasaran untuk nonton film ini. Cuplikan-cuplikan film dijadikan satu film dalam rangkaian sebuah cerita. Kira-kira kayak apa yaaa?? Hehehe. Dan, ternyata emang keren. Salut untuk para editor dan sutradara yang kerja selama tiga tahun untuk mengedit film ini. Storyline film ini sebenarnya sederhana, dimana lelaki ketemu pasangannya, menikah, ada kesalahpahaman, lalu diakhiri dengan happy ending. Yang ga biasa adalah cerita itu dirangkai dari beberapa cuplikan film. Banyaaakkk jempol buat film maker-nya. Segala film dicampur jadi satu di sini, bahkan sampe film kartun pun juga ada, kayak Mr Incredible, Snow White, Sleeping Beauty. Film klasiknya Charlie Chaplin, Marilyn Monroe, dan all-time-movies kayak Sound of Music, Singing In The Rain, Forrest Gump. Ngga nyangka diantara segitu banyaknya film, pasti ada aja adegan yang sama. Bukan berarti juga saat nyuplik-nyuplik scene itu akan jadi cerita yang membosankan. Sutradara György Pálfi dan para editornya memasukkan adegan yang sukses bikin para penonton terbahak-bahak, seperti saat lagi adegan sedih dan galau, tiba-tiba ada Yoda-Star Wars disana dengan ekspresi sedih-galaunya juga. Atau lagi serius-seriusnya adegan, ternyata disambungin sama adegan kartun atau aksi kocaknya Charlie Chaplin. Hahahaha. Di setiap pergantian scene itu emang selalu ada aja element of surprise yang pada akhirnya membuat film ini tidak membosankan. Unpredictable and great movie, indeed.

PS: All pics from europeonscreen.org

No comments:

Post a Comment