Tuesday 13 May 2014

We Are Kopites

Barclays Premier League 2013/2014 sudah usai. Liverpool FC memang tidak memenangi trofi Premier musim ini, tapi perjalanannya di musim ini begitu menakjubkan. Dari yang semula tidak diperhitungkan sebagai kandidat juara dan hanya menargetkan masuk empat besar demi tiket Liga Champions musim depan, siapa yang sangka mereka akan berada di jalur perebutan titel sampai pertandingan terakhir.

Merefleksikan dari perjalanan Liverpool FC musim ini, saya teringat pernyataan manager, Brendan Rodgers, ketika banyak yang terhenyak saat Liverpool FC berada di peringkat pertama and they're all fussy about our opportunity of winning the League. Saya ingat waktu itu Brendan mengatakan: "Target utama Liverpool FC musim ini adalah kembali masuk empat besar agar bisa bermain di Liga Champions musim depan. Jika kami memenangkan liga itu adalah sebuah bonus".

Terlepas dari hilangnya kesempatan memenangkan sebuah trofi yang paling ditunggu selama 24 tahun, saya bangga akan perjalanan skuat musim ini. Sejak awal musim Liverpool FC tidak memasang target muluk-muluk. Pun para suporter. Saat bursa transfer musim panas lalu, Liverpool FC tidak membeli banyak pemain. Untuk memenuhi kelengkapan dan kekuatan tim, pemain muda pun jadi andalan. Salah satunya yang bersinar di musim ini adalah Raheem Sterling.

Banyak peristiwa yang membuat keluarga Liverpool tersenyum dan menangis bersama di musim ini. Ada masa ketika kalah/seri dan harus kehilangan poin, di sisi lain menang dan menyambut kesempatan untuk berada di posisi pertama klasemen. There are some matches that become memorable ones. Kemenangan telak atas Arsenal dan Tottenham Hotspur di Anfield jadi salah satunya. Beberapa kemenangan atas rival tua seperti Manchester United dan Everton juga terekam jelas. Pun ketika menang tipis dari Manchester City. Maupun saat harus menelan kekalahan dari Chelsea dan harus rela kehilangan poin di masa krusial saat melawan Crystal Palace.

Emosi yang membuncah di tiga pertandingan sebelum musim usai, melawan Chelsea, Crystal Palace dan Newcastle United menjadi catatan tersendiri dan di masa itu saya merasa bahagia dan bangga dapat menjadi salah satu bagian dari keluarga besar Liverpool FC. Bagaimana tidak?

Di pertandingan melawan Chelsea di Anfield, Liverpool FC harus menelan pil pahit dengan kekalahan 2-0. Dimulai dari blunder Gerrard di tengah lapangan, yang terselip saat menerima bola dari Mamadou Sakho. Demba Ba (pemain Chelsea) tidak menyia-nyiakan kesempatan dan membuatnya menjadi gol. Ya Tuhan... Cukup sakit rasanya melihat kejadian itu. Apalagi setelah pertandingan banyak yang mengolok Gerrard karena dia pernah berkata kepada rekan setimnya agar tidak terselip dalam pertandingan selanjutnya usai menang lawan Manchester City, tetapi secara harfiah akhirnya ia sendiri yang terselip dan menyebabkan lawan unggul.

Bukan berarti karena itu adalah seorang Gerrard lalu saya membelanya habis-habisan. Tapi itu adalah suatu kejadian yang bisa menimpa siapa saja. Jadi teringat blunder Kolo Toure saat melawan West Brom, dimana membuat Liverpool FC hanya harus puas dengan hasil seri. Atau gol bunuh diri Glen Johnson saat melawan Manchester City dan juga Martin Skrtel di beberapa pertandingan. Shit happens.

Namun, yang membuat saya akhirnya tak bisa lagi menahan rasa haru adalah saat gol kedua Chelsea di menit-menit akhir. Bukan karena golnya. Tetapi bagaimana suara dukungan Kopites terdengar nyaring, usai gol itu. I just couldn't hold my emotion at that time. I was crying. Haru oleh dukungan supporter yang hadir di Anfield hari itu. Di saat pemain Liverpool FC tertunduk lesu karena gol kedua Chelsea, para suporter Liverpool FC bergemuruh mendendangkan bait "You'll Never Walk Alone" over and over again. Endless and massive support. I reaaallllyyy wish I could be there too.

Lalu di pertandingan melawan Crystal Palace, saat keunggulan 3-0 Liverpool FC akhirnya harus berakhir dengan 3-3 dan membuat perjalanan untuk meraih trofi liga semakin kecil. In the last minute, I said to them that it's okay. Maybe it has to do this way. Saya berusaha untuk tidak emosional. I know how the players must feel devastated after the match, so I was trying to be strong for them. Tapi, ketika melihat Luis Suarez tidak mampu menahan emosinya, menangis dan menutupi mukanya dengan kaus, lagi-lagi saya turut menangis. And so then again, I said to them: Pleeeaasseee, don't cry. We're gonna be fine. It's okay. Lalu melihat Gerrard yang menghampiri Suarez dan mengangkatnya untuk bangkit, dan Kolo Toure yang membimbing Suarez menuju ruang ganti. Semua proses itu membuat saya tidak mampu berkata-kata. 

Di pertandingan terakhir melawan Newcastle United di Anfield menjadi misi terakhir skuat Liverpool FC. Even though, our chance is small to win the league, but we never lose hope. At least, walau pada akhirnya tidak memenangi trofi, saya berharap bisa melihat Liverpool FC memenangi pertandingan terakhirnya. And they did. Bagi saya, itu sudah cukup.

Melihat seluruh perjalanan Liverpool FC musim ini benar-benar suatu hal di luar dugaan. Musim lalu Liverpool FC hanya berada di peringkat ketujuh, tapi lihat posisi kita sekarang, peringkat dua klasemen dan menjadi pesaing serius dalam merebut gelar. Liverpool FC juga bukanlah tim dengan banyak uang seperti halnya Manchester City ataupun Chelsea, tapi kami bisa membuktikan bahwa uang bukanlah segalanya untuk dapat bersaing di Premier League. Kebersamaan tim menjadi salah satu kuncinya. Melihat kebersamaan mereka membuat kami, para Kopites, selalu yakin menjalani musim ini. Masih banyak yang menjadi pekerjaan rumah di musim depan, terutama lini belakang. But, I'm sure we will become stronger next season.

Dreams and hopes are being made together. They are the reason to hang on to when we have to face obstacles in life. Life is meaningless without dreams and hopes. I still have a dream that they gonna win the League. No matter how long it takes, I am sure they gonna make the dream come true someday through endless hard work. We're gonna be always going through dark times on our path, but there's always a light in front of you.

Ada satu statement Gerrard mengenai perebutan trofi Liga beberapa hari lalu: "Saya pikir waktu saya untuk perebutan gelar liga telah habis sejak lama. Tapi dengan bermain bersama skuad musim ini, mimpi itu telah kembali". Jangan pernah berhenti untuk bermimpi! #KeepTheDreamAlive #Proud

When you walk through a storm, hold your head up high
And don't be afraid of the dark
At the end of the storm is a golden sky
And the sweet silver song of a lark
Walk on through the wind, walk on through the rain
Tho' your dreams be tossed and blown
Walk on, walk on with hope in your heart
And You'll Never Walk Alone, You'll Never Walk Alone
Walk on, walk on with hope in your heart
And You'll Never Walk Alone, You'll Never Walk Alone

No comments:

Post a Comment