Tuesday 2 July 2013

Review Les Miserables

Review film  ini pindahan dari Multiply, yang sempat diselamatkan sebelum situs itu tutup untuk selamanya.
Photo from miaminewtimes.com.

Mungkin orang-orang yang suka memerhatikan cerita atau film klasik sudah tahu cerita Les Miserables sejak kapan tau. Tapi saya baru tau ketika cerita karangan Victor Hugo itu dibuat ke layar lebar yang dimainkan oleh Hugh Jackman. Ya, intinya baru bulan-bulan kemarin. Memang Les Miserables ini sudah pernah dibuat filmnya, tapi saya belum pernah nonton. Saya juga sering dengar kalau Les Miserables ini jadi salah satu pertunjukan Broadway yang oke punya di New York sana. Tapi nggak ada satu pun dari hal-hal di atas yang membuat saya penasaran dengan jalan cerita Les Miserables.

Sampai...muncul film Les Miserables yang disutradarai Tom Hooper. Review positif dari orang-orang membuat saya penasaran pengen nonton film ini. Apalagi katanya ini adalah film musikal. Wuih...jadi semakin penasaran. Udah lama...saya nggak nonton film musikal yang bagus. Terakhir saya nonton film-film musikal adalah ketika nonton Sound of Music, Anne, dan Singing In The Rain di masa kuliah dulu. Yap...film-film jadul memang. Tapi enak untuk ditonton dan nggak membosankan. Apalagi Sound of Music. Film sepanjang masa itu mah...

Eniwei, saat nonton Les Miserables-nya Tom Hooper, saya nggak nyangka film musikal yang dimaksud adalah ternyata aktor-aktris di dalamnya itu bernyanyi di sepanjang film. Yes, they're all singing from the beginning until the end of the movie. Even they sing the dialog! So..is that makes it a boring movie? Well.. not for me. I LOVE IT!

Les Miserables berhasil mengobati kerinduan saya akan film musikal yang bermutu. Aktor dan aktris yang bermain di film itu bahkan bernyanyi secara live saat take film. Hal itu pastinya tantangan tersendiri bagi mereka, tapi jatohnya film itu jadi kelihatan begitu natural, menampilkan emosi dari karakter-karakter utama di Les Miserables. Walau memang semua suara para aktor dan aktris itu tidak sebagus para penyanyi profesional, upaya mereka patut diacungi jempol. Seperti adegan Javert (Russel Crowe) waktu mengalami dilema di akhir film, Crowe berupaya keras buat mencapai not tinggi di akhir lagu. Walau akhirnya ngga berhasil dan jadi antiklimaks, tapi usahanya boleh lah. Memang dia bukan penyanyi kok.

Akting Hugh Jackman (Jean Valjean), Anne Hathaway (Fantine), Helena Bonham Carter (Mrs Thenardier), Samantha Barks (Eponine), dan Sacha Baron Cohen (Thenardier) juga oke. Perasaan terasingkan bisa dirasakan dari Valjean ketika baru keluar dari penjara, perasaan tersakiti dan penuh pengorbanan terwakili dengan baik oleh Fantine dan Eponine, kedua oportunis Thenardier dan Madam juga dimainkan dengan baik dan membawa nuansa ringan dari film Les Miserable.

Namun, sayangnya perpaduan Amanda Seyfried (Cosette) dan Eddie Redmayne (Marius) bagi saya kurang begitu greget. Padahal, di buku Les Miserable, hubungan antara keduanya begitu dalam dan menghanyutkan. Film yang berdurasi 2,5 jam inipun bagi saya alurnya terlalu cepat. Saya mengerti film pasti punya keterbatasan karena itu tidak seluruh cerita di buku bisa dituangkan ke dalam film. Tetapi mungkin bagi mereka yang belum membaca bukunya sebelumnya bisa agak kebingungan sebelum nonton. But, overall, this movie was great dan definitely will be added in my collections.

No comments:

Post a Comment