Tuesday, 19 July 2016

Apply Visa Korea



This year my overseas vacation is South Korea. Kenapa ke Korea? Apa karena saking ngehitsnya K-Pop di sini terus penasaran pengen kesana,siapa tahu bisa ketemu artis Korea gitu? Nope. Pengetahuan saya soal artis-artis Korea minim banget. Bisa dihitung jari nama-nama artis Korea yang saya tahu :p.

Jadi bukan karena berharap pengen ketemu artis Korea dan karena budaya popnya. Saya memang ingin tahu saja seperti apa negara itu dan orang-orangnya secara umum. Korea juga menjadi pilihan karena biaya travelingnya ngga semahal Jepang. Itu yang jadi catatan utama saya, hehehe.

Nah, untuk pergi ke Korea ini, warga Indonesia harus mengajukan visa sebagai izin masuk ke negara tersebut. Iya sih Jepang memang udah memberikan bebas visa buat Indonesia, tapi itu cuma buat pemegang e-paspor. Jadi paspor saya yang baru diperpanjang tahun lalu dan masih merupakan paspor biasa, ya ngga berlaku juga buat bebas visa ke Jepang. Alasan lain lagi: Jadi kalau mau ke Jepang ya nunggu nanti ganti paspor aja lagi, sekalian deh ganti ke e-paspor,  supaya bisa bebas visa dan ada waktu buat nabung, heuheu.

Anyway, untuk pengajuan visa Korea ini, persyaratan yang diminta cukup jelas. Bisa kunjungi website Kedubes Korea Selatan, yaitu www.idn.mofa.go.kr. Di sana akan terlihat persyaratan dokumen sebagai berikut:
1.       Paspor asli dan fotokopi paspor (halaman identitas dan cap atau visa negara-negara yang telah dikunjungi)
2.       Formulir Aplikasi Visa (dengan satu lembar foto ukuran 3x4 cm)
3.       Kartu Keluarga atau dokumen yang dapat membuktikan hubungan kekeluargaan
4.       Surat Keterangan Kerja dan Foto Kopi SIUP Tempat Bekerja (jika tidak bekerja, tidak perlu menyertakan)
5.       Surat keterangan mahasiswa/pelajar bagi yang masih bersekolah
6.       Foto kopi bukti keuangan, pilih salah satu: SPT Tahunan, Surat Pajak Bumi dan Bangunan, rekening koran tabungan tiga bulan terakhir dan surat referensi bank, surat keterangan dan copy kartu membership golf, surat keterangan dan copy kartu membership hotel bintang 5, surat keterangan pemegang program Jamsostek, Slip gaji atau bukti tunjangan pensiun.

Formulir Aplikasi Visa bisa diunduh di website Kedubes Korea Selatan. Saat mengisi formulir visa ini isilah dengan sejujur-jujurnya. Di sana akan diminta data pribadi (e.g nama lengkap, alamat rumah, pekerjaan dan alamat kantor, data paspor, tingkat pendidikan), tujuan kunjungan, sumber dana untuk biaya hidup selama di sana dan estimasi biaya yang dikeluarkan, dan keterangan apakah pergi dengan anggota keluarga.

Apa saja yang harus diperhatikan dalam mengisi formulir aplikasi visa Korea? Kalau bagian data pribadi mah tinggal diisi sambil merem juga jadi lah ya..hehe. Namun, selain itu ada pula bagian Funding Details, yang meminta estimasi biaya yang akan kita keluarkan selama di Korea dan siapa yang membiayainya. Pertanyaan yang sering mengemuka soal bagian ini adalah berapa estimasi biaya yang harus ditulis? Apakah hanya menulis biaya hidup selama di Korea saja atau termasuk tiket pesawat?

Saat itu saya sudah punya estimasi biaya sendiri sih. Ketika itu saya menghitung biaya hidup disana (hostel, makan, transportasi, tiket masuk tempat wisata) tidak sampai Rp 1 juta per hari. Namun, dari hasil googling saya melihat banyak orang yang menyarankan agar menulis estimasi biaya 100 dolar AS per hari. Jadi saya ikutin deh saran mereka. Itung-itung biaya itu juga termasuk dana darurat. Saya berkunjung ke Korea selama empat hari, jadi estimasi biaya hidup 400 dolar AS. Ditambah dengan tiket pesawat yang saya beli tahun lalu, saya menulis total estimasi biaya 600-700 dolar AS.

Pastikan saat menulis estimasi biaya ini tabungan kamu di bank mencukupi ya… Setidaknya kamu masih punya sisa tabungan lah saat kembali ke Indonesia nantinya. Jadi tabungan ngga terkuras habis dan kamu ngga jadi bangkrut gegara traveling, hehehe. Ini juga akan meyakinkan pihak Kedubes kalau kamu punya keuangan yang memadai untuk berkunjung ke Korea dan masih bisa memenuhi kebutuhan kamu saat kembali ke tanah air.

Saat proses mengajukan visa ini, banyak juga yang nanya berapa minimal dana tabungan yang harus dimiliki supaya visa bisa disetujui? Nggak ada ketentuan resmi dari Kedubes soal hal itu. Kalau menurut saya sih, pastikan saja tabungan kamu mencukupi untuk biaya hidup selama disana dan setidaknya masih punya sisa tabungan Rp 2-3 juta sepulang dari liburan. Nah, di bagian Funding Details juga ditanyakan soal siapa yang membiayai perjalanan kamu selama di Korea? Kalau membiayai diri sendiri, tulis saja di kolom pertanyaan ‘Who will pay for your travel-related expenses?’: Myself. Kalau biaya perjalanan dibayarin orang lain, diperinci apa saja yang dibiayai? Apakah akomodasi atau tiket pesawat saja? Atau keduanya?

Jika perjalanan dibiayai oleh orang lain, jangan lupa menyertakan surat pernyataan dalam dokumen pengajuan visa. Saya pergi ke Korea dengan kedua orang tua dan membuat surat pernyataan dukungan finansial untuk bapak. Berhubung ketika itu tabungan bapak 3 bulan terakhir terlihat kurang meyakinkan untuk bepergian ke Korea, maka saya meminta ibu saya sebagai ‘penjamin’ kebutuhan bapak selama di sana. Saya meminta ibu untuk menandatanganinya di atas materai. Padahal, ngga ada ketentuan juga sih harus bermaterai atau tidak. Saya melakukannya supaya lebih meyakinkan saja.

Setelah formulir aplikasi visanya sudah oke, siapkan segala persyaratan lainnya yang dibutuhkan. Bagi saya yang bekerja sebagai karyawan swasta, saya menyertakan SIUP perusahaan dan surat keterangan bekerja seperti di bawah ini :

                                                                                                            Jakarta, July 31st 2015
To: South Korea Embassy
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 57
Jakarta Selatan 12950

Dear Sir/Madam, 
We hereby certify that the named person as below:
Name                         : 
Passport Number         : 
Employee ID               : 
is currently being employed by our company since ..... until now as a ...... The said employee is planning to visit South Korea for holiday on September 2015 for 4 days.
All necessary expenses to be incurred during her stay will be borne by herself. We do guarantee that she will return to Indonesia and she will not seek any permanent job in your company.
It will be highly appreciate if you could grant the necessary visa for the above employee to enter your country.
Thank you in advance for your kind attention and good cooperation. 

Sincerely Yours,

(Director of your company)

Sementara, untuk bukti keuangannya saya minta rekening koran tiga bulan terakhir dan surat referensi dalam bahasa Inggris ke bank. Nah, setiap bank punya kebijakan masing-masing terkait hal ini, ya. Saya adalah nasabah Bank Syariah Mandiri dan waktu itu dikenakan biaya Rp 150 ribu untuk surat referensi. Alhamdulillah, waktu itu jadi dalam sehari saja karena pejabat bank terkait yang menandatangani suratnya sedang ada di kantor, jadi nggak perlu repot bolak-balik.

Untuk kedua orang tua, saya meminta mereka juga membuat surat referensi dan rekening koran tiga bulan terakhir. Untuk bapak yang berprofesi sebagai wiraswasta, saya minta untuk buat surat referensi berdasar pada rekening perusahaan milik bapak yang terdaftar di bank. Selain itu, saya juga meminta bapak untuk menyertakan SPT perusahaaan. Sementara, bagi ibu yang sudah pensiun, disertakan pula bukti tunjangan pensiun.

Selain dokumen yang dipersyaratkan, saya juga menyertakan tiket pergi-pulang dan fotokopi tagihan kartu kredit saya dalam tiga bulan terakhir. Memang dalam syarat pengajuan visa nggak diminta sih, tapi (lagi-lagi) buat lebih meyakinkan aja. Oh iya, jangan lupa booking dulu hotel di sana, karena di formulir aplikasi visa juga akan diminta alamat hotel/hostel yang akan kita tempati selama di sana. Untuk booking ini bisa dilakukan via Booking.com, Agoda.com, Airbnb, dan banyak situs lainnya.

Setelah semua urusan dokumen beres, saatnya pergi ke kantor Kedubes Korea yang ada di Jl Gatot Subroto, tepatnya di samping RS Medistra. Gedung yang buat pengajuan visa terletak di belakang gedung kuning yang ada persis di sebelah Medistra. Usahakan kamu sudah mengurus visa paling tidak sebulan sebelum waktu keberangkatan kamu, ya… Untuk mengajukan visa ini, operasionalnya mulai jam 09.00-12.00. Setelah masuk ke sana, ambil nomor antrian dan tunggu sampai dipanggil. Petugas akan mengecek kelengkapan dokumen sekilas, lalu meminta uang visa sebesar Rp 520 ribu per orang (harga Agustus 2015. Per 1 Oktober 2015 biayanya sudah naik jadi Rp 560 ribu untuk Single Visa kunjungan dibawah 90 hari). Bayar visa beres, kita akan dikasih selembar kertas tanda terima yang memuat perkiraan tanggal kapan paspornya bisa diambil kembali (baik visanya disetujui atau tidak). Biasanya tanggal yang ditulis berjangka waktu lima hari kerja dari saat kita mengajukan visa.

Nah, kita bisa loh memantau progress apakah visa kita disetujui atau tidak, dengan mengeklik www.visa.go.kr. Cukup memasukkan nama, tanggal lahir dan nomor paspor saja. Saya selalu dag dig dug saat mengecek progress visa saya, takut ngga di-approve, hahaha. Sekitar satu minggu kemudian, sesuai dengan perkiraan tanggal visanya approve atau tidak, saya menelpon Kedubes Korea untuk menanyakan kemajuan proses visa karena pas saya cek di laman itu, kok statusnya masih “Dokumen Sudah Diterima”. Ternyata, memang masih dalam proses.

Saat itu mulai kuatir visa ditolak karena sudah melewati waktunya. Akhirnya saya menelpon di hari kerja berikutnya dan Alhamdulillah visa kami DITERIMA!!!! Yiiipppppiiieee!!! Nggak sia-sia deh tiket yang udah dibeli sejak tahun lalu, hahaha. Bayangkan kalau visanya ditolak, tiketnya bisa aja hangus, heuheu. Usai memperoleh kepastian visa diterima, besoknya saya langsung mendatangi Kedubes.

Waktu pengambilan visa ini juga sudah ditentukan yaitu dari jam 13.30 sampai 16.30. Saat disana nggak perlu lagi ambil nomor antrian, cukup taruh saja lembar tanda terima pembayaran visa di loket. Nanti petugasnya akan memanggil nama kita dan menyerahkan paspornya. Duuh... Setelah melihat visa Korea tertempel di paspor, senang rasanya.

Annyeonghaseyo, Seoul! :D