Tuesday, 4 February 2025

Family Trip : Hanbok Experience at Gyeongbokgung Palace (Day 3)



Di hari ketiga kami menjadwalkan untuk pergi ke Gyeongbokgung Palace sekalian menyewa hanbok untuk foto-foto disana. Untuk sewa hanbok kami membeli voucher di Klook. Pilihannya jatuh ke Hanboknam Rental karena lokasinya yang dekat dengan pintu keluar stasiun dan pintu masuk Gyeongbokgung Palace. Ada dua pilihan hanbok di Hanboknam, yaitu standard dan premium. Kami memutuskan beli yang standard saja. Total menyewa hanbok untuk 12 orang sebesar Rp 934.108. Untuk menuju ke Hanboknam tinggal ikuti petunjuk arah yang diberikan oleh Klook yaitu ke Exit 4 Stasiun Gyeongbokgung Palace.

Sesampainya di Hanboknam Rental, penukaran voucher cukup mudah dan stafnya juga ramah dan lancar berbahasa Inggris. Namun, saat disana kami baru tahu kalau untuk baju hanbok anak hanya tersedia yang premium, sehingga kami harus bayar upgrade baju anak sebesar 15 ribu won per baju. Heuheu.. agak nyesek sih. Tau gitu kan dari awal pilih yang premium untuk baju bocah karena beda harganya agak jauh kalau beli on the spot sama beli di Klook. Tapi, ya sudahlah yaaa... There's always a lesson learned in every trip.

Setelah memilih-milih baju, kita akan dibantu memakai hanbok oleh staf disana. Setelah selesai, kita juga bisa memilih gaya tatanan rambut. Ada yang gratis, ada juga yang berbayar. Rata-rata model gaya rambutnya dikepang, cuma beda di aksesoris aja antara yang berbayar dan gratis. Tapi menurut saya, untuk hairdo yang gratis juga bagus kok. Setelah semua beres, kami segera menuju ke Gyeongbokgung Palace. Agak buru-buru karena langit udah mendung. Dan, bener aja pas banget masuk ke area Gyeongbokgung, hujan rintik mulai turun. Sayangnya hari itu kita nggak ada yang bawa payung, jadi mau nggak mau kita neduh dulu sambil nyari spot foto.

Atas : Hairdo Aisyah dari Hanboknam
Bawah : Family photo in front of Gyeongbokgung Palace

Hujan turun agak lama. Saat hujan mulai reda kami segera nyari spot foto di lapangan luas. Eh.. baru sebentar foto-foto di lapangan, hujan turun lagi. Terus reda, terus hujan lagi. Gitu terus sampai waktu penyewaan baju yang 2,5 jam selesai, heuheu. Padahal kalau pakai hanbok, masuk Gyeongbokgung Palace itu gratis, tapi karena terhalang hujan, kami hanya sempat masuk ke bagian depan istana aja. Sayang sih karena sebenernya Gyeongbokgung Palace itu luas banget sampai ke belakang dan banyak spot foto yang bagus. Oh iya, karena cuaca hujan, ritual pergantian petugas istana di Gyeongbokgung Palace juga ditiadakan.

Akhirnya setelah 2 jam foto-foto, kami pun balik ke Hanboknam untuk balikin baju. Waktu sudah menunjukkan pukul 14.30, perut pun lapar. Apalagi cuaca dingin dan berangin jadi makin laper ye kan... Saat itu karena bingung cari tempat makan halal sekitar Gyeongbokgung Palace akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Itaewon yang sudah pasti ada banyak pilihan restoran halal.

Sayangnya saat keluar stasiun Itaewon, hujan kembali turun dan agak deras. Tadinya kami mau makan di restoran Ied, tapi karena hujan, akhirnya kami nyari tempat makan yang deket stasiun. Untungnya ada Halal Guys yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari stasiun. Jadi akhirnya kita makan siang disana. Setelah perut kenyang, kami pun memutuskan untuk kembali ke Airbnb karena cuaca masih hujan jadi nggak kondusif kalau mau jalan-jalan lagi sambil bawa anak kecil.

Karena sampai Airbnb lebih awal, saya pun memutuskan untuk keliling sekitaran Hongdae setelah istirahat sebentar. Sendiri aja, sementara anak-anak sama ayahnya di apartemen. Mampir juga ke minimarket CU untuk beli mie instan cup dan minuman. Soalnya enak kayaknya makan mie instan di cuaca dingin saat itu. Hehehe... Setelah keliling sekitar 45 menit saya pun balik ke Airbnb.

Monday, 3 February 2025

Family Trip : Coex Mall dan Namdaemun Market (Day 2)

@Starfield Library

Hari kedua kami bangun agak siang, kecapean semalam setelah keliling Myeongdong dan sampai di rumah sekitar jam 22.30. Nggak kerasa karena matahari terbenam di Seoul itu baru sekitar jam 19.30. Jadi berasanya masih siang aja dan jalan-jalan terus, padahal kalau di Indonesia jam segitu udah gelap, wkwkwk.

Nah di hari kedua ini kami sebenarnya pengen ke Gwangjang Market dulu, tapi karena kesiangan akhirnya kami nggak jadi kesana. Jadi kami memutuskan untuk langsung ke Starfiled Library di Coex Mall. Untuk menuju ke Coex Mall ini kita perlu ke Samseong Station dan keluar di exit 5 atau 6. Begitu keluar dari stasiun Samseong, Coex Mall udah keliatan. Nah tapi yang membuat kami bingung adalah lokasi Starfield Library itu ada dimana. Sempet pengen langsung masuk mall-nya tapi ragu akhirnya muter-muter di luar. Hahaha... Setelah sempet nyasar, kami akhirnya masuk mall. Ternyata Starfield Library ada di bagian dalam mall, pas di tengah-tengah. Jadi saat terus masuk ke dalam mall akan langsung mengarah ke perpustakaannya. Jadi deh foto-foto disana dulu, heuheu...

Musholla di Coex Convention Center

Oh iya, di Coex Mall ini ada mushola juga loh. Jadi bagi yang muslim nggak akan bingung nyari tempat solat. Tempatnya ada di Coex Convention Center yang sebelahan dan terhubung langsung dengan mall. Musholla ada di lantai 3. Kalau bingung arahnya tinggal tanya petugas yang ada di sana.

Setelah dari Coex Mall, kami memutuskan untuk ke Namdaemun Market untuk cari oleh-oleh. Untuk menuju ke sana, kamu perlu ke Hoehyeon Station dan keluar di Exit 5. Kalau dari arah Coex Mall, jangan lupa untuk transit di Sadang Station dan cari jalur kereta yang ke arah Hoehyeon Station. Sesampainya di Hoehyeon Station, suasana stasiun cukup berbeda. Vibes-nya seperti Tanah Abang, hahaha. Di Namdaemun Market ini, kamu juga akan banyak ketemu sama ahjumma-ahjumma.

Keluar stasiun ada banyak penjual kaki lima yang jual makanan dan suvenir. Kami memutuskan untuk mampir sebentar beli buah, odeng dan kimbap buat ngeganjel perut. Harganya 1000-2000 won. Nggak jauh dari sana ada penjual suvenir mulai dari magnet, kipas, gantungan kunci, dan lain-lain. Yang unik ada penjual suvenir cowok, usianya sekitar 35-40 tahun, bisa bahasa Indonesia, wkwkwk. Pas awal-awal kami ke stall-nya agak kaget karena nggak nyangka ada yang bisa bahasa Indonesia, hahaha. Jadilah lebih enak buat nawar-nawar ya kaaann... :D

Setelah beli printilan suvenir, kami lanjut lagi dan liat ada toko makanan yang rame banget. Ternyata dia jual gorengan donat kepang. Kalo nggak salah harganya 1000 won per pcs. Kalau kesana harus nyobain sih karena donatnya enak, apalagi kalau dimakannya pas masih panas. Walaupun tokonya rame tapi pelayanannya cepet karena pegawainya banyak.

Setelah itu kami keliling-keliling Namdaemun Market. Ternyata disana ada banyak jenis barang yang dijual. Mulai dari aksesoris, baju, makanan kemasan, herbal sampai mainan. Di Namdaemun saya cuma beli almond, gantungan kunci, magnet dan kaos. Untuk gantungan kunci dan magnet ada banyak pilihan. Ada yang 1 set isi 5 pcs atau 6 pcs dan ada juga yang satuan. Harga magnet dan ganci bervariasi tergantung dari bahannya. Untuk yang satuan ada yang mulai dari 3000 won. Kalau yang satu set bisa 5000-10000 won. Lumayanlah buat nambahin oleh-oleh, heuheu...

Usai muterin pasar sekitar 1,5 jam kami memutuskan untuk cari makanan. Karena bingung mau kemana akhirnya kami pilih ke Busan Jib yang ada di Myeongdong. Jarak antara Myeongdong dan Namdaemun ini deket cuma 1 stasiun aja. Sesampainya di Myeongdong kami agak bingung nyari Busan Jib karena letaknya di dalam gang kecil. Alhamdulillah setelah muter-muter akhirnya nemu juga. Sebenernya kemarin pas ke daerah Myeongdong kami lewat di depan gangnya. Cuma karena lokasi Busan Jib agak masuk ke dalam, kami nggak ada yang ngeh kalau di dalam gang ada restoran. Pokoknya kalau dari exit 5 dan 6 Stasiun Myeongdong tinggal lurus masuk aja ke arah streetfood Myeongdong, nah lokasi gang Busan Jib ada di antara deretan bangunan sebelah kanan.

Lokasi Busan Jib diantara HBAF Almond dan Holika Holika
Masuk ke dalam gang akan langsung terlihat plang Busan Jib

Busan Jib menyediakan tiga restoran berbeda sesuai dengan jenis makanan yang disediakan. Ada ayam goreng, seafood dan barbeque. Saat itu kami memilih seafood karena variasi makanannya lebih banyak. Untuk hidangan seafood Busan Jib rasanya lumayan. Tapi tetep lebih enak restoran Eid kemaren di Itaewon. Selesai makan, kami pun langsung pulang ke Airbnb untuk beristirahat.

Thursday, 1 August 2024

Family Trip : Myeongdong and Itaewon (Day 1)


Di hari pertama exploring Seoul, kami berencana ke daerah Itaewon dan Myeongdong. Karena di hari pertama ini jatuh di hari Jumat maka kami memutuskan untuk ke daerah Itaewon terlebih dulu agar bisa menunaikan shalat Jumat di Seoul Central Masjid. Walau sudah pernah ke Masjid Seoul ini, tapi saya agak lupa jalannya. Untungnya di Itaewon Station Exit 3 ada Tourist Information Center, jadi bisa nanya kesana dulu dan akhirnya dikasih selembar kertas berisi printout gambar menuju ke masjid.

Sayangnya pas sampai masjid ternyata pintu depan sedang direnovasi jadi kami harus berjalan lebih jauh ke arah belakang masjid supaya bisa masuk ke dalam. Cukup ngos-ngosan karena jalan nanjak, hahaha. Untungnya cuaca dingin dan nggak panas jadi ngga terlalu berasa capek. Sesampainya di masjid, Alhamdulillah belum azan zuhur. Kami hanya menunggu sekitar 20 menit, kemudian salat Jumat dimulai. Awalnya malah takut ketinggalan solat Jumat karena kami baru berangkat dari Airbnb jam 11.30. Ternyata azan zuhur di Seoul itu jam 13.30 jadi aman saat sampai masjid.

Selesai solat, kami memutuskan makan siang di Restoran Ied Halal Food, ngga jauh dari Masjid Seoul. Saat sampai disana, kami harus masuk waiting list karena memang pas jam makan siang jadi ramai dan harus antri. Menu makanannya variatif, enak dan harganya lumayan terjangkau. Restoran Ied menyediakan makanan Korea, jadi buat yang pengen nyobain Korean food bisa kesana tanpa perlu bertanya-tanya makanannya halal atau nggak. Berbagai macam menu makanan Korea tersedia di Restoran Ied, seperti samgyetang (sup ayam ginseng), ikan makerel bakar, topokki, bibimbap, sampai yang standar seperti chicken mayonaise rice bowl. Harganya mulai dari 8000-15000 won, kalo ngga salah.

Nah, selesai makan, kami melanjutkan perjalanan ke Daiso Myeongdong buat cari oleh-oleh. Penasaran juga kesana karena katanya Daiso di Myeongdong adalah salah satu Daiso terbesar di Korea. Harga barang disana juga murah-murah. mulai dari 500 won. Dari Itaewon menuju ke Myeongdong, kami naik MRT tanpa transit dan turun di Exit 1 Stasiun Myeongdong. Keluar stasiun udah keliatan kok Daiso-nya jadi nggak bakalan nyasar.

Sesampainya disana, kami nggak eksplor satu per satu lantainya siy.. karena Daiso Myeongdong itu kan 12 lantai ya, jadi kami hanya lihat-lihat di tempat aksesoris, stationery, peralatan rumah tangga dan food beverages section. Dan, ternyata aksesoris, stationery dan alat rumah tangga disana lucu-lucu banget.. Kalau ngga usah mikir gimana cara bawanya pulang, bakal dibeli kali itu yang ukurannya gede-gede, wkwkwk. In the end cuma beli yang printilan kayak handuk tangan, dompet koin, bando, dan stationery :D

Pas naek ke food beverages section, disini yang makan waktu agak lama karena kami menelusuri ingredients-nya satu per satu pake translation tools di handphone. Menghindari yang ada kandungan alkohol dan babi, baik itu di bahan utamanya maupun saat pembuatan makanan minumannya. Pokoknya ngga terasa udah 1 jam lebih kami menghabiskan waktu mencari oleh-oleh di Daiso Myeongdong. Pas pulangnya sampe beli tas belanja berukuran besar buat naro barang yang dibeli, wkwkwk. Untungnya adek bawa stroller anaknya jadi cukup ngebantu buat naro barang diatas stroller, hahaha.

Setelah dari Daiso, kami lanjut ke area street food Myeongdong. Walaupun sebenernya pricey, tapi penasaran aja gitu pengen nyobain street food-nya, heuheu. Nah, first stop, kami nyobain mochi buah. Harganya 4000 won per pcs. Saya pilih yang isinya peach karena penasaran sama rasa buah peach asli, hehehe. Rasanya ternyata agak manis dan teksturnya mirip mangga. Oh iya, mochi buah ini langsung dibuat saat ada pesenan ya. Jadi kita bisa liat saat penjualnya ngebungkus buah dengan mochi. Yumm...

Setelah nyobain mochi, keponakan beli tanghulu stroberi dan saya beli egg bread. Ternyata egg bread rasanya hambar, wkwkwk. Kurang saos sambel kalo kata saya mah, hahaha. Yah murah juga sih karena harganya cuma 2000 won. Egg bread adalah salah satu jajanan termurah di Myeongdong kayaknya, wkwkwk.

Lanjut kita beli bungeoppang isi custard. Ini juga murah, 5000 won dapet 4 pcs kalo ga salah. Tapi sayangnya rasa custardnya hambar jadi kurang appetizing pas dimakan, heuheu. Setelah itu kami nyobain es krim yang diselimuti marshmallow dan di-torch pake obor. Harganya 8000 won. Lumayan seger es krimnya dan ada rasa pait dikit dari hasil torch marshmallow. Cuma anak saya kurang suka karena katanya es krimnya ga keliatan, hahaha.

Setelah itu, kita nyobain lagi udang mentega, harganya 10 ribu won. Mahal siy, tapi enak, hehehe. Setelah itu, anak saya ngerongrong minta beliin potato twist, yasud akhirnya beli seharga 5000 won. Lumayan harganya dibanding di Jakarta yang lebih murah ya. Setelahnya minta beliin lagi cheese corndog. Saya lupa harganya. Tapi akhirnya karena kayaknya kekenyangan, itu corndog cuma dimakan seperempat, heuheu. Sisanya saya yang makan, wkwkwk.

Oh iya, di Myeongdong ini, saya juga sempet mampir ke outlet Nature Republic buat beli titipan skincare tante. Untungnya bawa duit cash yang cukup karena ternyata harganya lumayan mahal, wkwkwk. Saat belanja di Nature Republic ini kita langsung dapet potongan tax refund ya, jadi lumayan nggak usah repot ngurus tax refund di bandara. Finally, setelah sekitar 2 jam menelusuri street food Myeongdong, akhirnya kami pulang, dengan perut lumayan kenyang dan dompet lebih ringan, heuheu.